Senin, 07 Juli 2008

Tak Lagi Berharap

“Jangan pernah berharap kepada orang lain, niscaya engkau akan kecewa”
-kalo ga salah, ini salah satu hadis Rasulullah SAW-

”Sedang berusaha untuk tidak berharap kepada siapapun termasuk orang yang gw sayang saat ini”

Sebenarnya sebuah hal yang wajar, lumrah dan manusiawi jika kita berharap dan atau mengharapkan sesuatu dari orang lain. Sebagai makhluk sosial yang terikat pada ketetapan hukum alam bahwa kita tidak hidup sendirian dan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan kita sendiri, maka sangatlah wajar bila kita mengharapkan sesuatu dari orang lain. Mulai dari mengharapkan perhatian dan kasih sayang orang terdekat sampai mungkin hanya mengharapkan balasan atas sapaan yang kita berikan kepada orang yang tidak terlalu kita kenal yang kita temui karena ketetapan Allah di pinggir jalan.

Secara sadar maupun tidak sadar, pastinya kita mengharapkan sesuatu dari orang lain. Namun, hal sederhana dan lumrah yang kita lakukan ini dapat berdampak buruk, bahkan sangat tidak baik bagi kesehatan fisik, mental dan spiritual kita. Coba mari kita renungkan sejenak. Sebuah harapan yang kita gantungkan kepada orang lain, pasti akan berefek pada harapan akan terpenuhinya harapan tersebut. Mungkin kadar harapan tersebut tidaklah sama akan setiap harapan yang kita punya. Pemenuhan harapan akan kasih sayang dari orang terdekat tentu berbeda dengan dipenuhinya harapan balasan salam dari orang yang tidak terlalu kita kenal. Tapi tetap saja harapan menuntut pemenuhan. Bayangkan bila harapan yang sudah kita gantungkan tersebut tidak terpenuhi, pasti akan ada rasa dongkol, mutung, kesel, sedih, marah dan berbagai macam perasaan negatif lainnya. Kalau semua ini sudah terjadi, siapa yang rugi? Pastinya diri kita sendiri. Orang yang kita harapkan tersebut tentu tidak akan rugi apa-apa, Karena dia tidak memiliki harapan akan terpenuhinya harapan dia. Nah lho, bingung kan banyak banget kata harapannya ^_^.

Nah, daripada kita menyakiti diri sendiri dengan berharap kepada orang lain, alangkah lebih baik bila kita tidak menggantungkan harapan terhadap siapaun dan kapanpun. Usahakan agar kita dapat memenuhi semua kebutuhan yang kita butuhkan. Atau dengan bahasa sederhana dapat dikatakan jangan pernah mengharapkan sesuatu yang diluar jangkauan diri sendiri untuk memenuhinya. Insya Allah yang namanya sakit hati ga akan ada.

Tapi ada hal penting yang harus dicermati dari harapan tersebut. Yang pertama adalah masalah harapan ini tidak bersifat resiprokal. Jangan karena kita tidak berharap kepada orang lain, maka kita juga tidak berusaha memenuhi harapan orang lain yang ditujukan kepada kita. Sebagai seorang manusia yang bertanggung jawab, sudah seharusnya kita selalu berusaha untuk mewujudkan harapan orang lain tersebut. Lagipula, dengan usaha tersebut, saya yakin kita akan mendapatkan kepuasan tersendiri karena sudah berhasil mewujudkan harapan seseorang. Kedua, segala macam pikiran mengenai harapan tersebut berlatar belakang kesadaran akan terbatasnya kemampuan setiap orang. Mungkin saja orang yang kita harapkan tersebut mau berusaha untuk mewujudkan harapan kita, tapi belum tentu dia mampu untuk melakukannya. Pun kita sadar akan kemampuan orang tersebut, tetap saja akan timbul sedikit perasaan kesal karena tidak terpenuhinya harapan kita.

Nah, bila kita ingin semua harapan yang kita inginkan terkabul, ada dua cara yang dapat dilakukan. Pertama, berusaha untuk membuat diri kita sendiri mau dan mampu mewujudkannya. Yang kedua adalah berharap pada sebuah Zat yang PASTI MAU DAN MAMPU untuk mewujudkan harapan kita tersebut yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.

Makanya, sekarang ini gw ga lagi berharap orang yang gw sayangin membalas perasaan gw tersebut. Yang sedang gw lakukan sekarang adalah berusaha membuat dia tau akan harapan gw ke dia, membuat dia mau memenuhi harapan tersebut dan berusaha membantu dia andai kata dia kurang atau tidak mampu untuk memenuhi harapan gw tersebut. Dan hal terakhir yang gw lakukan adalah meminta kepa Allah SWt mewujudkan harapan gw tersebut.

”Ya Allah, jika dia bukan jodohku, maka jodohklanlah. Jika dia jauh, maka dekatkanlah. Jika tidak ada keinginan dihatinya untuk menyayangiku, maka adakanlah. Jika ada keterbatasan di kemampuannya untuk balas menyayangiku, maka luaskanlah. Jika dia berjodoh dengan orang lain, maka putuskanlah dan jodohkanlah denganku. Amien”

7 Juli 2008
-gi2h-

Tidak ada komentar: